Jumat, 28 Mei 2010

Pemilik Facebook Menjadi Orang Kaya Termuda


Mark Zuckerberg adalah pemilik jaringan sosial ternama dunia Facebook menjadi orang kaya termuda. Zuckerberg yang saat ini berumur 24 tahun telah menghasilkan 1,5 miliar dollar AS. Facebook telah membuatnya masuk dalam jajaran 400 orang terkanya di Amerika versi Forbes. Zuckerberg adalah mahasiswa Universitas Harvard yang berawal hanya ingin mengumpulkan semua mahasiswa Harvad dalam satu jaringan pertemanan hingga mengantarkannya menjadi orang kaya termuda.




Semula, Zuckerberg mengembangkan Facebook di dalam kamar asramanya semasa kuliah di Harvard. Anggota pertama yang bergabung dalam Facebook adalah teman-temannya sendiri. Dalam jangka waktu dua minggu, sepertiga dari siswa Harvard telah menjadi anggota tetap Facebook.


Walaupun ia sempat mengenyam pendidikan di Harvard, bahkan merintis Facebook di perguruan tinggi ternama itu, ia tercatat belum menyelesaikan studinya sehingga titel sarjana pun belum disandangnya.


Pengguna Facebook terus meningkat dan kini mencapai 100 juta member di seluruh dunia dengan keuntungannya ditaksir mencapai 300 juta dollar per tahun. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung.
Jejaring yang dihim punnya meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya. Setiap harinya ada foto yang di-upload (dimasukkan ke Facebook) dan pesan yang dikirim.


Prestasi yang diraih Zackerberg tak benar-benar mulus. Sejumlah perkara ia dapatkan sehubungan dengan Facebook, termasuk tudingan yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan. Di tengah sejumlah kontroversi itu, nama Facebook dan Mark Zackerberg tetap digemari banyak orang.


Bahkan, Microsoft tertarik untuk membeli 1,6 persen saham Facebook dengan nilai 240 juta dollar, akhir Oktober lalu. Transaksi ini menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi, yaitu sekitar 15 miliar dollar. Setelah itu sejumlah tawaran mengepung Facebook.




Semoga ini Menginspirasikan kita untuk terus berkarya
termasuk saya biar sukses dan mengikuti jejak si perintis Facebook... hehhe



    • setelah baca artikel ini jangan lupa meninggalkan komentarnya serta di mohon  kesediaanya untuk bergabung dengan  Page Qboet Blogs
      ON twitter dan Facebook , 
      cukup klik linknya saja dan anda Follow / Like 
      Terimakasih.

      SEMOGA BERMANFAAT,
    Best Regards.

Tips Memahami Problema Dalam Kehidupan



PROBLEMA KEHIDUPAN ADALAH PROSES KEHIDUPAN

Setiap manusia pasti pernah mengalami masalah dalam hidup ini. Apalagi saat di lingkungan kantor yang sarat akan berbagai masalah, mulai masalah beban kerja yang menumpuk, kompensasi yang tidak sesuai, beban kerja yang tidak merata, hingga masalah dengan atasan.
Berat atau ringannya setiap masalah sudah pasti membutuhkan penyelesaian dan sangat individual sifatnya. Tapi jika anda sikapi dengan bijak maka setiap masalah akan dianggap sebagai proses pendewasaan diri. Tapi bagi yang memiliki jiwa kerdil, maka masalah bagaikan mimpi buruk yang menjadi kenyataan dan selalu memikirkan masalah tersebut bukan mencari jalan keluarnya. 
Yang terpenting saat anda memiliki suatu masalah adalah memikirkan cara yang paling tepat dalam menuntaskan masalah tersebut. Jangan pernah mendramatisir masalah anda dan menganggap bahwa masalah itu sangat berat untuk anda. Karena mendramatisir masalah bukan untuk terapi yang mampu menemukan jalan keluarnya tetapi hanya akan membuat anda semakin stres. 
Mengeluh hanya akan membuat masalah menjadi semakin berat. Yang harus anda lakukan adalah berpikir secara jernih, posisikan masalah pada sudut pandang yang tepat. Apabila anda ingin mengungkapkan masalah, katakan fakta-fakta yang benar dan objektif. 
Peringatkan diri anda sendiri bahwa jangan mendramatisir setiap kali akan membicarakan masalah pada rekan-rekan atau atasan anda. Pikirkan dampak akibat dramatisir tersebut, sudah pasti akan negatif. Karena lingkungan tidak menyukai dan tidak mempercayai hal-hal yang dramatik. Apalagi jika suatu saat, maka dramatisasi anda tidak terbukti. 
Bagi anda yang berpotensi mendramatisir masalah perlu lebih waspada. Karena kondisi ini bisa berdampak buruk bagi perkembangan mental anda. Orang-orang dengan tipe ini akan selalu dibayangi rasa cemas, ketakutan dan pikiran negatif. Orang yang senang mendramatisir masalah sesungguhnya hanya menciptakan kesalahan diatas kesalahan.
Hal yang tidak kalah penting, jangan sekalipun menceritakan masalah anda dalam pikiran yang kalut. Karena kondisi yang emosionil dan tidak stabil membuat anda tidak objektif lagi dalam memandang setiap persoalan. Kondisi seperti ini akan membuat anda mengambil keputusan yang salah dan fatal. Seperti anda mengancam akan mengundurkan diri saat anda dihadapkan pada persoalan bahwa kenaikan gaji anda adalah yang paling kecil dibanding teman-teman yang lain. Biasanya ancaman tersebut bisa jadi hanya semacam ‘gertakan’ karena pikiran anda sedang buntu akibat merasa disepelekan dan diremehkan.
Banyak orang yang tidak berhasil menyelesaikan masalahnya karena selalu menutup mata dan sibuk mencari dukungan serta perlindungan. Saat tidak satupun orang yang memberi dukungan, anda akan menyalahkan masalah itu sendiri. Pikiran anda akan dihantui rasa penyesalan dan selalu menyalahkan diri sendiri. Jika hal ini terus ada dipikiran anda, maka anda akan merasa bahwa hidup ini tidak adil. 
Apabila hal ini anda alami, hentikan pemikiran buruk ini. Karena sebenarnya setiap masalah merupakan proses dalam hidup yang terus berjalan. Selama anda berkutat pada penyesalan dan mengeluh masalah, anda melupakan hal tentang bagaimana mencari jalan keluarnya. Jadi jangan terpuruk dalam suatu masalah, bangkitlah dan susun rencana hidup anda selanjutnya. Tenangkan hati, agar anda bisa berpikir jernih untuk mencari penyelesaian masalah anda.




    • setelah baca artikel ini jangan lupa meninggalkan komentarnya serta di mohon  kesediaanya untuk bergabung dengan  Page Qboet Blogs
      ON twitter dan Facebook , 
      cukup klik linknya saja dan anda Follow / Like 
      Terimakasih.

      SEMOGA BERMANFAAT,
    Best Regards.

Kamis, 27 Mei 2010

Kunci pertama kepemimpinan







Kunci Pertama Suatu Kepemimpinan



Salam Sukses, buat para pembaca blog’s Qboet
Tujuan sangat diperlukan bagi setiap pemimpin agar ia tetap fokus dengan apa yang ia kerjakan. Dengan adanya tujuan, ia tahu betul apa yang ingin ia capai, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Untuk mulai melangkah dalam menetapkan tujuan, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemimpin. Mulai dari kriteria tujuan yang efektif, nilai positif dari penetapan tujuan, manfaat penetapan tujuan, hingga kendala yang dihadapi dalam usaha penetapan tujuan.



Topik menetapkan tujuan yang kami ketengahkan kali ini merupakan awal dari beberapa aspek kepemimpinan lain yang menjadi bahasan kami hingga beberapa bulan mendatang. Diharapkan, apa yang kami sajikan ini dapat menjadi panutan dan panduan bagi Anda untuk mengetahui apa saja yang diperlukan, dan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin yang baik. Besar kecilnya kelompok tidak mempengaruhi kualitas suatu kepemimpinan, karena itu artikel ini ditujukan bagi semua pemimpin, baik yang memimpin jutaan maupun sekelompok kecil orang.


"Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja






    • setelah baca artikel ini jangan lupa meninggalkan komentarnya serta di mohon  kesediaanya untuk bergabung dengan  Page Qboet Blogs
      ON twitter dan Facebook , 
      cukup klik linknya saja dan anda Follow / Like 
      Terimakasih.

      SEMOGA BERMANFAAT,
    Best Regards.

Tips Mengembangkan Keterampilan Kepemimpinan

Mengembangkan ketrampilan kepemimpinan atau leadership skills yang bagus adalah salah satu faktor kunci keberhasilan organisasi. Jika kita memiliki mutu leadership yang bagus pada setiap level organisasi, maka kita bisa mengembangkan kinerja organisasi kita secara optimal. Sebaliknya, jika kualitas kepemimpinan para manajer atau supervisor di perusahaan kita tidak begitu bagus, maka tentu kinerja perusahaan akan ikut terpengaruh secara siginifikan
Lalu aspek apa saja yang mesti dimiliki untuk menjadi leaders yang bagus? 
Aspek apa saja yang diperlukan untuk membangun mutu kepemimpinan yang bagus dan leadership skills yang oke? 


Berikut ini adalah sejumlah aspek kunci yang perlu dicermati manakala kita hendak membangun leadership skills yang optimal.




Untuk menjadi pemimpin yang unggul dan memiliki kapasitas kepemimpinan yang bagus maka seorang calon pemipin harus memiliki sejumlah bekal. Yang pertama, pemimpin yang unggul harus memiliki drive atau dorongan untuk bertindak meraih hasil, serta mampu menginspirasi anggotanya untuk juga bertindak. Pemimpin yang unggul juga mesti memiliki keinginan yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin yang lainnya, mereka menunjukkan kemampuan untuk mengambil tanggung jawab.




Selain itu, kepemimpinan yang unggul mampu menunjukkan integritas moral yang kokoh dan layak diteladani. Keemimpinan yang unggul juga diharuskan memiliki rasa percaya diri yang kuat, dan mampu meradiasikan self confidence ini kepada para anak buahnya. Pada akhirnya, kepemimpinan yang unggul memiliki kecerdasan, mampu mengolah beragam informasi dan menganalisanya guna mengambil keputusan secara tepat. Selanjutnya, kepemimpinan yang unggul juga memiliki pengetahuan yang relevan dengan bidang tugas yang digelutinya
Tips untuk Menjadi Pemimpin yang Disegani.
Berikut ini akan disampaikan sejumlah tips untuk bisa mengembangkan mutu kepemipinan yang bagus.


• Salah satu cara yang layak dilakukan adalah dengan melakukan “team fun activity” secara reguler dimana setiap orang bisa menjalin kebersamaan secara informal dan “fun”
• Terbuka untuk konsultasi dengan karyawan jika terjadi permasalahan, tetapi jangan terlalu mengatur.
• Jadikan pedoman bahwa kapanpun karyawan membawa permasalahannya kepada anda, maka mereka juga mesti membawa setidaknya satu alternatif solusi
• Jadilah suara untuk team anda di hadapan manajemen.
• Berikan penghargaan bagi team anda untuk setiap pencapaian dan pastikan bahwa sukses tim ini diketahui oleh pihak manajemen
• Temukan apa yang diperoleh dari cara mereka mengerjakan hal yang terbaik.
• Jadikan proses delegasi sebagai media pembelajaran.
• Bangunlah pembicaraan informal dengan setiap anggota tim jika ada kesempatan
• Sapalah karyawan dengan memanggil namanya ketika anda bertemu pertama kali setiap pagi
• Berfikirlah positif, berikan harapan yang kuat.





    • setelah baca artikel ini jangan lupa meninggalkan komentarnya serta di mohon  kesediaanya untuk bergabung dengan  Page Qboet Blogs
      ON twitter dan Facebook , 
      cukup klik linknya saja dan anda Follow / Like 
      Terimakasih.

      SEMOGA BERMANFAAT,
    Best Regards.

Senin, 10 Mei 2010

EQ vs IQ

EQ vs IQ: Mengapa Orang Cerdas Gagal?


Ringkasan ini diterjemahkan dari EQ vs. IQ: Why Do Smart People Fail?

Mengapa orang yang lebih sosial berhasil sedangkan yang IQ-nya sedang
banyak yang gagal?.
 Pertama-tama kita perlu pahami dulu bahwa kecerdasan
emosi (EQ) bukanlah lawan dari kosien kecerdasan (IQ).    EQ justeru
melengkapi IQ seperti halnya kecerdasan akademik dan ketrampilan
kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya kondisi emosi
mempengaruhi fungsi otak dan kecepatan kerjanya (Cryer dalam Kemper).
Penelitian bahkan juga menunjukkan bahwa kemampuan intelektual Albert
Einstein yang luar biasa itu mungkin berhubungan dengan bagian otak
yang mendukung fungsi psikologis, yang disebut amygdala. Meskipun
demikian, EQ dan IQ berbeda dalam hal mempelajari dan mengembangkannya.


IQ merupakan potensi genetik yang terbentuk saat lahir dan menjadi
mantap pada usia tertentu saat pra-pubertas, dan sesudah itu tidak
dapat lagi dikembangkan atau ditingkatkan. Sebaliknya, EQ bisa
dipelajari, dikembangkan dan ditingkatkan pada segala umur. Penelitian
justeru menunjukkan bahwa kemampuan kita untuk mempelajari EQ meningkat
dengan bertambahnya usia. Perbedaan lain, IQ merupakan kemampuan ambang
yang hanya bisa menunjukkan jalan bagi karir kita atau membuat kita
bekerja di bidang tertentu; sedangkan EQ berjalan di jalan itu dan
mempromosikan kita di bidang itu.

Oleh karena itu, keseimbangan antara
IQ dan EQ merupakan unsur penting dalam keberhasilan manajerial. Sampai
tingkat tertentu, IQ mendorong kinerja produktif; tapi kompetensi
berbasis-IQ dianggap "kemampuan ambang", artinya kemampuan yang
diperlukan untuk pekerjaan rata-rata. Sebaliknya, kompetensi dan
ketrampilan berbasis-EQ jauh lebih efektif, terutama pada tingkat
organisasi yang lebih tinggi ketika perbedaan IQ dapat diabaikan. Dalam
studi perbandingan antara orang yang kinerjanya cemerlang dan yang
biasa-biasa saja pada organisasi tingkat tinggi, perbedaannya 85%
disebabkan oleh kompetensi berbasis-EQ, bukan IQ. Dr Goleman mengatakan
bahwa walaupun organisasinya berbeda, kebutuhannya berbeda, ternyata EQ
menyumbangkan 80-90% untuk memprediksikan keberhasilan dalam organisasi
secara umum. Kami merujuk kepada studi kasus yang dilakukan oleh Dr.
Goleman dan dua peneliti EQ terkenal lain untuk menganalisis bagaimana
kompetensi EQ berkontribusi bagi laba yang didapatkan sebuah firma
akuntansi yang besar. Pertama, IQ dan EQ para partisipan diuji dan
dianalisis secara mendalam; kemudian mereka diorganisasi ke dalam
beberapa kelompok kerja, dan masing-masing kelompok diberi pelatihan
mengenai satu bentuk kompetensi EQ, seperti manajemen-diri dan
ketrampilan sosial; sebagai kontrol adalah satu kelompok yang terdiri
atas orang-orang ber-IQ tinggi. Ketika dilakukan evaluasi nilai-tambah
ekonomi yang diberikan kompetensi EQ dan IQ, hasilnya sangat
mencengangkan. Kelompok dengan ketrampilan sosial tinggi menghasilkan
skor peningkatan laba 110% , sementara yang dibekali manajemen-diri
mencatat peningkatan laba 390%, peningkatan $ 1.465.000 per tahun.


Sebaliknya, kelompok dengan kemampuan kognitif dan analitik tinggi,
yang mencerminkan IQ, hanya menambah laba 50%; artinya, IQ memang
meningkatkan kinerja, tapi secara terbatas karena hanya merupakan
kemampuan ambang. Kompetensi berbasis EQ jelas jauh lebih mendorong
kinerja. Penulis Mohamed El-Kamony adalah mahasiswa yunior American
University di Cairo yang mengambil bidang utama Administrasi Bisnis
dengan konsentrasi ganda dalam pemasaran dan keuangan.



    • setelah baca artikel ini jangan lupa meninggalkan komentarnya serta di mohon  kesediaanya untuk bergabung dengan  Page Qboet Blogs
      ON twitter dan Facebook , 
      cukup klik linknya saja dan anda Follow / Like 
      Terimakasih.

      SEMOGA BERMANFAAT,
    Best Regards.